Banyak orang seringkali merasa malas untuk mengurus berkas administrasi negara. Selain menyita waktu,
birokrasi yang kerap kali dianggap tidak sederhana membuat kita merasa berat
untuk melaksanakan ‘kewajiban’ ini. Namun, demi menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, mau-tidak mau sebaiknya kita ikuti aturan main yang berlaku di negeri ini.
Salah satu
administrasi yang saya ikuti kali ini adalah perpanjang Surat Izin Mengemudi
(SIM) golongan A (mobil). Berhubung SIM A saya akan mati dalam waktu kurang
dari satu bulan, dan saya juga sedang cuti, maka saya memutuskan untuk
mengurusnya. Meski kini sudah ada layanan mobil SIM keliling, namun saya ingin mencoba mengurusnya
di tempat saya memperoleh SIM saya dulu, yakni Satpas SIM di Daan Mogot Jakarta
Barat.
Berikut ini
adalah pengalaman saya saat memperpanjang masa berlaku SIM A di Satpas SIM Daan Mogot pada
hari Selasa, 3 Januari 2017. Saya sertakan peta area Satpas untuk memberikan ilustrasi.
Pada akhir artikel ini saya sertakan rangkuman dan sedikit komentar saya.
Gambar: Plotting denah Satpas SIM Daan Mogot
(Sumber: Google Earth & olahan sendiri)
(Sumber: Google Earth & olahan sendiri)
Bagi yang
belum tahu, Satpas SIM Daan Mogot terletak di Jl. Daan Mogot KM. 11, Kedaung
Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat. Apabila dari arah Grogol, tinggal naik
flyover Pesing lalu mencari putaran balik pertama. Gampangnya tinggal cari di
Google Maps.
Gambar: Palang Satpas SIM
(Sumber: Google)
(Sumber: Google)
Saya mencoba datang hari Senin 2 Januari 2017, namun ternyata masih libur karena tahun baru 2017. Kemudian saya datang lagi keesokannya tanggal 3 Januari 2017 sekitar pukul 11.30. Mobil masuk langsung bayar Rp3.000 untuk satu jam pertama. Melaju ke arah utara sekitar 300 meter, mobil saya parkir area di tempat yang rindang.
Saya
langsung melaju ke Gedung Biru. Di sana saya bertanya kepada petugas di depan
pintu. Beliau mengarahkan untuk pertama melakukan tes kesehatan. Karena tes
kesehatan tutup jam 12 siang, maka saya dihimbau untuk lekas segera.
Bergegaslah saya ke lokasi tes kesehatan yang terletak di dekat area parkir.
1.
Tes Kesehatan & Asuransi
Pertama
menuju ke loket pembayaran tes kesehatan, bilang saja mau perpanjang SIM A. Saya
membayar Rp25.000 dan kemudian memperoleh resi. Kemudian saya langsung ke
tempat pengujian kesehatan dan menyerahkan resi yang baru diperoleh kepada ibu petugas.
Menunggu sekitar 2 menit, saya dipanggil untuk tes mata. Tes-nya seperti saat
kita mau bikin kacamata, disuruh membaca beberapa deret huruf ukuran besar dan
kecil. Mudah saja, resi yang sudah disetujui petugas langsung saya peroleh.
Kemudian
menuju ke loket di sebelah ruangan tes kesehatan untuk mengurus asuransi PT.
Asuransi Bhakti Bhayangkara (ABB). Saya membayar Rp 30.000 dan menyerahkan
fotokopi KTP & SIM kepada petugas asuransi ABB. Saya langsung memperoleh
kartu Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi (AKDP). Claim dapat dilakukan apabila
pengemudi mengalami kecelakaan saat mengemudikan kedaraan yang berakibat pada
cacat permanen atau kematian.
Apabila
ditanya apakah wajib mengikuti asuransi ABB, mungkin beberapa bilang tidak
wajib. Namun karena kurangnya informasi yang diberikan, kesannya jadi seperti wajib.
Karena saya tidak mau repot, maka saya ikut saja.
Karena
saya hanya mengurus perpanjangan SIM A, maka saya tidak perlu mengikuti tes
psikologi. Tes psikologi sepertinya hanya diperuntukan untuk pemohon perpanjangan
SIM B, yakni pengemudi kendaraan besar.
2.
Pembayaran SIM
Selesai
dengan urusan tes kesehatan, tahapan berikutnya adalah pembayaran SIM. Saya
kembali ke Gedung Biru dan diarahkan oleh petugas untuk menuju ke loket BRI di
dalam. Saya mengantre untuk pembayaran perpanjangan SIM A, kemudian menyerahkan
resi yang sudah disetujui petugas tes kesehatan kepada teller, beserta uang
sebesar Rp 80.000. Saya memperoleh bukti pembayaran dar teller dan langsung ke
petugas pemberian berkas pendaftaran permohonan perpanjangan SIM. Kemudian saya mengisi formulir
pendaftaran dengan semua informasi yang dibutuhkan. Ada beberapa bagian yang
saya kosongkan karena tidak relevan. Setelah itu saya menuju ke loket
pendaftaran.
Gambar: Gedung Biru
(sumber: Google)
(sumber: Google)
3.
Pendaftaran
Pendaftaran
perpanjangan SIM A berada pada loket 21, di sayap kiri gedung biru. Di sana
saya mengantre sekitar 5 menit untuk menyerahkan berkas formulir & bukti
bayar. Saya juga menyerahkan fotokopi KTP 2 lembar yang diminta oleh petugas.
Setelah itu saya keluar antrean dan menunggu hingga nama saya dipanggil.
Karena
waktu telah menunjukkan pukul 12.30, maka para petugas istirahat. Pelayanan
dilanjutkan kembali pukul 13.00. Saya juga istirahat, membeli minuman ringan dingin
di toko fotokopi dekat tempat tes kesehatan. Untuk makanan, tidak ada yang
ingin saya beli karena kebanyakan hanya jualan mie intan cup (Pop Mie).
Sebenarnya ada semacam mini market, tapi jualannya hanya makanan ringan.
Jam
13.00 saya kembali ke gedung biru dekat loket 21. Petugas secara bertahap
memanggil nama orang-orang yang lanjut ke tahap selanjutnya. Setiap batch
panggilan, ada 5 sampai 10 nama yang dipanggil. Sekitar jam 13.45 nama saya
dipanggil, dan saya diberikan beberapa berkas untuk kemudian dibawa ke loket
pengambilan foto.
4.
Foto, cap jempol, tandatangan
Saya
segera bergegas ke lokasi pengambilan foto, persisnya berada di sayap kanan
gedung biru. Saya masuk ke dalam ruangan kaca ber-AC. Berkas yang saya pegang
diletakkan di keranjang/baki plastik kecil berwarna orange di dekat petugas.
Kemudian saya duduk menunggu di ruangan tersebut.
Setelah
sekitar 20 menit, nama saya akhirnya dipanggil. Petugas mengarahkan saya untuk
foto dengan melepas kacamata. Setelah foto, sidik jari jempol kanan saya
dipindai kemudian tandatangan di atas papas elektronik (Wacom). Dengan demikian
selesailaj proses pengambilan data diri dan saya memperoleh berkas pengambilan
SIM.
5.
Pengambilan SIM
Langkah
terakhir tentu adalah mengambil SIM yang telah saya perjuangkan. Perlu
diketahui, pengambilan SIM dilakukan di loket 30, yakni di luar gedung biru - keluar
dari pintu samping dekat loket BRI. Lokasinya adalah di gedung putih, dekat
lapangan tempat ujian praktik. Di ruangan ber-AC tersebut saya hanya perlu
duduk manis hingga nama saya dipanggil.
Sekitar 5 menit, nama saya dipanggil dan saya maju untuk menyerahkan berkas kepada petugas. Voila! Akhirnya, setelah semua proses selama kurang lebih tiga jam, saya memperoleh SIM saya yang aktif hingga lima tahun ke depan!
Sekitar 5 menit, nama saya dipanggil dan saya maju untuk menyerahkan berkas kepada petugas. Voila! Akhirnya, setelah semua proses selama kurang lebih tiga jam, saya memperoleh SIM saya yang aktif hingga lima tahun ke depan!
Dengan diperoleh SIM, maka usailah proses perpanjangan SIM A saya. Setelah itu saya langsung ke parkiran mobil dan keluar dari komplek Satpas. Di pos, saya kembali membayar sebesar Rp 3.000 untuk tambahan tiga jam parkir. Berarti saya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam di Satpas pada hari itu.
Demikianlah pengalaman saya memperpanjang SIM A di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat. Menimbang apa yang telah saya lalui, mungkin ke depannya akan lebih praktis apabila memperpanjang SIM di mobil keliling. Berikutnya di bawah ini adalah rangkuman dari pengalaman saya. Terimakasih sudah berkunjung.
--------------------------------------------------------------------------
RANGKUMAN
Lokasi : Satpas
SIM Daan Mogot
Jl. Daan Mogot KM. 11, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat
Jl. Daan Mogot KM. 11, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat
Prosedur
perpanjangan SIM A:
- Tes Kesehatan & Asuransi
- Bayar SIM
- Pendaftaran
- Foto, cap jempol, tandatangan
- Pengambilan SIM
Dokumen yang disiapkan:
1.
Asli
a.
KTP Pemohon
b.
SIM Pemohon yang masih aktif
2.
Fotokopi
a.
Fotokopi KTP Pemohon 3 lembar
b.
Fotokopi SIM yang masih aktif 2 lembar
Total biaya : Rp 141.000
- Tes kesehatan : Rp 25.000
- Asuransi : Rp 30.000
- Perpanjang SIM A : Rp 80.000
- Parkir 1 + 3 jam : Rp 6.000
Jangka waktu : +/- 2,5 jam
Kesan
pribadi:
a.
Positif:
o
Tidak ada pungutan liar (Pungli)
o
Tidak ada aksi calo
o
Area bersih dari sampah
b.
Negatif:
o
Panas, AC central di gedung mati
o
Cukup membingungkan, kurangnya marka prosedur
yang jelas
o
Pos berjauh-jauhan, perlu mondar-mandir
o
Antrean panjang, jumlah petugas terbatas
Tips bagi
calon pemohon:
- Bawa kipas, udara bisa sangat panas
- Bawa tissue, handuk, atau sapu tangan untuk lap keringat sebelum foto
- Bawa minum air putih
- Bawa alat tulis (bolpen, pensil, papan jalan)
- Datang lebih awal
- Jangan malu bertanya kepada petugas atau pemohon lainnya
- Sudah makan sebelumnya
- Fotokopi dokumen cukup sebelum tiba
o
Biaya fotokopi KTP/SIM di tempat @Rp1.000
o
Tukang fotokopi dapat dijumpai di:
§
Dalam gedung biru (lebih sepi)
§
Sekitar gedung tes kesehatan (lebih ramai)
Masukan bagi
penyelenggara:
- Diusahakan dibuat sistem satu pintu
- Seluruh AC dihidupkan, terutama di siang hari
- Dipampangkan secara jelas & gamblang: prosedur & dokumen yang dibutuhkan
- Disediakan kafetaria